Kamis, 25 Juni 2015

Mitos Buah Parijoto Di Makam Sunan Muria

Ada pemandangan yang unik dan tak biasa di kawasan wisata religi Makam Sunan Muria di Kudus - Jawa Tengah. Di sana ada banyak pedagang buah Parijoto yang ditawarkan dengan harga Rp berkisar Rp 10.000 - Rp 50.000 mengikuti jumlahnya.


Buah itu berukuran cukup kecil yang banyak dan menggerombol dalam setiap  tangkainya.
Warna buahnya merah muda hingga ungu tergantung tingkat kematangan buahnya. Sedangkan rasa buahnya ada yang asam yang bercampur dengan sepat. 



Ada mitos yang menarik tentang buah parijoto itu berkaitan dengan sejarah Sunan Muria. Konon bagi ibu hamil dianjurkan untuk memakan buah parijoto agar anak yang dilahirkannya bisa berwajah tampan atau cantik dengan kulit yang halus dan lembut. 


Begitu pula bagi pasangan yang belum memiliki anak, dengan memakan buah parijoto konon akan segera dikarunia momongan.


Parijoto sebenarnya merupakan tanaman liar yang tumbuh di lereng-lereng gunung dan di hutan-hutan pada ketinggian 800 m - 2300 m di atas permukaan laut. Tetapi pada saat ini, Parijoto sudah dibudidayakan sebagai tanaman hias karena bentuk buahnya yang eksotik dan  atraktif dengan harga yang cukup mahal.


Parijoto  termasuk jenis perdu yang  dapat mencapai tinggi 120 cm hingga 200 meter. Parijoto ini bernama latin Medinilla Speciosa merupakan anggota familia Melastomataceae, yang dikenal pula dengan nama  Showy Asian Grapes.


Tanaman ini biasanya akan berbunga pada bulan November- Januari dan buah bisa dipanen bulan Maret -Mei. Buah ini mengandung zat kimia seperti kardelin, saponin, flavonid terutama pada buahnya, dan tanim terutama pada daunnya. 

 
Karena kandungan zat kimianya ini,Parijoto bisa dimanfaatkan untuk obat sariawan dan diare. 


Selain bisa langsung dimakan , buah Parijoto biasa dimakan dalam bentuk direbus atau diolah menjadi pecel dan  rujak bersama dengan buah-buahan lainnya.



Bagaimana,apa Anda juga tertarik dan penasaran dengan buah Parijoto ini ?











Tidak ada komentar:

Posting Komentar