Jumat, 28 Agustus 2015

Daun Sogo Tunteng Untuk Obati Sariawan

Sogo Tunteng atau Sogo Telik namanya,mungkin masih banyak yang belum tahu dan mengenalnya. Disebut begitu karena tumbuhan merambat tersebut memiliki biji berwarna merah-hitam di bagian runcing.Saga sering dijumpai  tumbuh di sekitar ilalang dan semak-semak.


Tanaman ini diyakini memiliki khasiat mengobati sariawan karena rasa daunnya yang manis dan segar. Tetapi awas, jangan sampai bijinya yang beracun itu tertelan karena bisa menyebabkan kematian. Di beberapa daerah, biji saga dimanfaatkan sebagai insektisida.


Daun Saga Tunteng juga biasa digunakan untuk mengobati obat batuk dengan menggunakan daunnya.  Khasiat daun saga untuk batuk adalah sebagai obat herbal untuk mengatasi batuk kering.

Tanaman itu juga mempunyai efektivitas ekspektoran yang memacu sekresi mukrosa dari trakea. Kandungan senyawanya mampu mengeluarkan dahak dan melegakan tenggorokan gatal. Daun saga mempunyai kandungan glycyrrhicic acid yang memiliki sifat menyejukkan kulit dan selaput lendir pada tenggorokan.



Saga Tunteng termasuk jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat pada inang membelit-beli ke arah kiri. Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur, serta berukuran kecil-kecil. Daun saga menyerupai daun asam atauTamarindus indica dengan bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis (biasa disebut saga manis).

Saga mempunyai buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengilat dan licin. Biji saga mengandung zat racun yang disebut abrin sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan.Bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu dalam dukungan tandan bunga.



Daun dan akar tumbuhan bernama Latin Abrus pracatorius itu antara lain mengandung protein, vitamin A, B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid, dan pentosan. Saga memiliki banyak nama lain. Masyarakat Jawa menyebutnya saga telik/manis, di Aceh dinamakan thaga, saga areuy, di Sunda disebut saga leutik, Gorontalo walipopo, Bali piling-piling, Gayo seugeu, Ambon ailalu pacar, Minangkau saga buncik atau saga ketek, dan Bugis kaca. 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar