Jumat, 29 Mei 2015

Mewaspadai Serangan Tomcat Yang Mewabah Kembali

Nama Tomcat kembali populer dan diperbincangkan oleh banyak orang. Hal ini karena serangga itu kembali mewabah di berbagai daerah dengan menyerang banyak warga. Walau berukuran cukup kecil tak lebih dari 1 cm dan bentuknya seperti semut, tetapi dampak serangan Tomcat ini sangat mengganggu dan menyakitkan sekali.



Kulit yang terkena cairan yang dikeluarkan oleh tomcat akan melepuh dan menjadi luka basah dalam beberapa hari. Rasanya sangat panas dan sakit sekali seperti luka terbakar. Belum lagi dengan tampilan lukanya yang tampak mengganggu, terlebih jika luka itu mengenai wajah.



Begitulah gambaran tentang wabah dan akibat yang ditimbulkan oleh tomcat yang bernama lain Paederus dan merupakan sejenis serangga dari ordo Coleoptera (coleo= selubung, ptera=sayap). Serangga ini dapat menimbulkan penyakit Paederus dermatitis pada kulit manusia. 



Tomcat ini dalam bahasa Inggris disebut rove beetle (kumbang penjelajah).Warna kepalanya hitam, dada dan perut oranye, serta memiliki panjang tubuh sekitar 7–10mm. Sayapnya berwarna kebiruan dan tidak menutupi seluruh tubuhnya. Karena memiliki sayap yang tak biasa itulah, ia terbang pula dengan cara yang tidak biasa, yaitu vertikal, dengan tubuh tegak dan kepala menghadap ke atas.


Serangga ini aktif terbang pada malam hari dan tertarik pada cahaya lampu. Ia juga dikenal dengan nama semut semai, semut kanai, atau semut kayap. Hal ini karena walaupun secara kekerabatan ia lebih dekat ke kumbang tanduk, tapi bentuknya lebih mirip semut. 


Tomcat sebenarnya sahabat para petani karena merupakan predator atau musuh alami yang memakan telur serangga lain pemakan tumbuhan, seperti wereng cokelat. Ia tidak menggigit maupun menyengat manusia. Jika merasa terganggu atau terancam, ia akan menaikkan bagian abdomennya agar tampak seperti kalajengking untuk menakuti musuhnya.



Saat menyerang, ia akan memproduksi toksin paederin. Tak hanya di kulit manusia saat berkontak langsung, tapi ia juga bisa mengeluarkan racun di baju, handuk, dan benda lainnya. 


Karena tomcat bersimbiosis dengan bakteri di dalam darahnya, maka cairan yang ia keluarkan mengandung racun yang dapat menyebabkan radang, gatal-gatal, dan melepuh (panas) pada kulit manusia. 

 

Bentuk peradangan mirip herpes, tapi bukan. Paederus dermatitis dapat muncul hanya beberapa jam setelah kontak dengan kulit dan akan menimbulkan radang selama 7–8hari.


Agar tidak terkena cairan serangga ini, yang terutama adalah jangan coba mengganggu atau mengusirnya saat hinggap pada tangan atau bagian tubuh yang tidak tertutupi. Jangan pernah  berkontak langsung dengan serangga ini dengan memencetnya karena itu akan menyebabkan serangga mengeluarkan cairannya ke kulit tubuh. Singkirkan dengan meniup atau menggunakan kertas untuk mengambilnya dengan hati-hati.

 

Lakukan pengecekan ke jendela, dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Tidurlah dengan kelambu bila daerah Anda sedang banyak masalah ini. Jangan lupa untuk mencuci bersih  area atau barang-barang yang terkena kontak serangga ini.


Rapikan barang-barang dan bersihkan tanaman liar di sekitar rumah, tutup pintu dan jendela ketika menjelang sore, serta pasang kawat kasa pada jendela dan lubang ventilasi untuk mencegah serangga masuk ke dalam rumah. 

  
Jika sudah mengupayakan pencegahan namun masih terkena cairan toksin paederin ini, maka segeralah mencuci kulit yang terpapar dengan air sabun lalu mengompresnya dengan air es. 


Oleskan cairan lidah buaya ke kulit yang terpapar toksin untuk meringankan gejala. Bisa juga memberikan salep hydrocortisone 1%, salep betametasone dan antibiotik neomycin sulfat 3x sehari, atau acyclovir 5% atau segeralah menghubungi dokter untuk segera mendapatkan penanganan secara medis.








Rabu, 27 Mei 2015

Mitos Ayam Cemani Yang Berwarna Serba Hitam

Ada banyak jenis ayam di dunia. Setiap ayam memiliki ciri dan keindahan tersendiri.Tetapi untuk ayam jenis Cemani ini benar-benar tampak unik dan berbeda. 


Semua bagian tubuh ayam ini berwarna hitam legam mulai bagian luar seperti ,kepala, jengger, pial, paruh, bola mata rongga mulut, lidah, pelatuk, bulu, sayap, ketiak,  kaki,dan cakar. bulu , kulit dan sebagainya. 


Begitu pula dengan bagian dalam torgan tubuhnya juga berwarna hitam. Bahkan, ayam ini juga memiliki daging, tulang dan darah yang berwarna hitam. Ayam cemani cukup langka dijumpai. Kalaupun ada dan benar-benar ayam jenis Cemani yang murni, harganya konon bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per ekor.



Sedangkan dari sejarahnya ayam ini diyakini merupakan  ayam jenis kedu hitam, yang banyak dipelihara oleh warga di Kahuripan desa Kedu pada masa  Kerajaan Majapahit abad ke 19.


Dengan keunikan warna tubuhnya yang serba hitam, ayam ini dipercaya memiliki mitos dan tuah tertentu bagi yang mempercayainya. Diantara mitos dan tuah itu adalah sebagai ayam pembawa hoki atau keberuntungan bagi yang memeliharanya dan untuk persyaratan / tumbal sesembahan dalam prosesi ritual gaib.



Aneka prosesi ritual gaib itu seperti penggalian harta karun , pengobatan, ruwat bangunan rumah, pabrik, gedung, pembangunan proyek, pemindahan makhluk gaib dan hal serupa lainnya.


Selain itu Ayam Cemani biasa juga di gunakan untuk ritual sedekah bumi, laut, gunung/kawah, ritual memandikan benda pusaka, ruwat buang sial, sulit jodoh, pemikat bagi lawan jenis dan sebagainya.


Menurut paranormal Ki Joko Bodo , ayam Cemani ini nilai mistis dan daya dagis yang sangat kuat karena daging, tulang, serta darah-nya yang berwarna hitam  itu sangat disukai oleh makhluk gaib seperti jin, iblis, dedemit dan sebagainya.











Sabtu, 23 Mei 2015

Sejuta Manfaat dan Khasiat Dari Buah Pare

Buah pare itu tampak buruk pada penampilannya karena ada banyak bintil yang tidak rata di permukaan kulit buahnya. 



Begitu pula dengan rasanya yang sangat pahit sekali. Tetapi siapa sangka jika ternyata ada banyak orang yang menyukai memakan buah yang berkulit hijau dan berdaging warna putih itu.



Mereka biasanya mengolah buah pare itu dalam bentuk sayuran kuah atau tumis dengan campuran irisan lauk lainnya. Ada juga yang menjadikannya sebagai minuman jus yang diambil sari buahnya. Ada cara penanganan dan pengolahan buah pare tersendiri yang bisa mengurangi kadar rasa pahit buahnya.



Banyaknya orang yang suka mengkonsumsi buah pare itu karena buah ini diyakini memiliki banyak khasiat yang terkandung dalam zat-zat di dalam buah. Di antara khasiat itu adalah bisa membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit seperti menurunkan kadar gula darah, sebagai antioksidan alami, mengurangi gangguan pencernaan dan mengatasi beberapa masalah tentang kulit dan rambut.


Sedangkan zat yang terkandung dalam buah pare adalah Phyto Nutrien, Folat , vitamin C, Flavanoid, Vitamin B Kompleks dan serat. Walau begitu, untuk konsumsi buah pare ini tidak dianjurkan bagi mereka yang sedang hamil dan menyusui atau mereka penderita diabetes.



Pare atau Peria ini memiliki nama ilmiah Momordica charantia L. Buah ini punya banyak nama lokal yang berbeda di berbagai daerah . Di Jawa di sebut sebagai paria, pare, pare pahit, pepareh . Kalau di Sumatera dikenal dengan nama prieu, fori, pepare, kambeh, paria


Sedangkan di  Nusa Tenggara  menamainya paya, truwuk, paitap, paliak, pariak, pania, dan pepule. Untuk yang di Sulawesi dikenal dengan nama poya, pudu, pentu, paria belenggede, serta palia.


Minggu, 17 Mei 2015

Parfum Alami Yang Unik dari Buah Kepel

Kepel adalah nama buah itu karena ukuran buahnya yang sekepalan orang dewasa. Buah yang  berwarna coklat ini  di daerah lainnya dikenal dengan nama Burahol, kecindul, cindul, simpol, burahol, dan turalak. Dalam bahasa Inggris tumbuhan langka ini dikela sebagai Kepel Apple. Sedangkan nama latinnya adalah Stelechocarpus burahol.


Buah ini cukup menarik karena buahnya sangat banyak sekali pada saat musimnya. Buah itu bergerombol pada batang , dahan dan ranting pohon. Satu gerombolan buah bisa terdiri dari belasan hingga puluhan buah.


Konon, buah ini pada masa lampau merupakan tanaman ekslusif yang hanya boleh ditanam di lingkungan keraton di Yogyakarta , Solo dan Surakarta saja. Hanya mereka para keturunan bangsawan yang bisa menanamnya karena buah ini bisa menjadi parfum alami dengan memakan daging buahnya yang manis dan berbau wangi. Keringat dan air seni pun juga berbau wangi.



Ada pula anggapan bahwa buah ini bisa menjadi kontrasepsi untuk mencegah kehamilan karena konon bisa menyebabkan kemandulan sementara. 



Kini  buah Kepel adalah buah yang cukup langka. Mungkin di daerah lainnya buah ini bisa dengan mudah dijumpai. Tetapi di daerah lainnya seperti daerah saya di Tuban, tak ada sebatang pohon kepel pun bisa dijumpai.



Saya sendiri menjumpai pohon kepel ini di halaman Ndalem Gebang sebagai rumah kediaman Bung Karno di Blitar dan di halaman Museum Diponegoro di Yogyakarta. Sayang, saat itu pohonnya sedang dalam tahap berbunga yang tampak memenuhi batang pohonnya.

 

Buah kepel berdaging lunak dan berwarna jingga. Ada biji berwarna hitam yang cukup besar di dalamnya. Sedangkan pohonnya mempunyai tinggi hingga 25 m dengan diameter batang mencapai 40 cm. 
 
Pada kulit batangnya terdapat benjolan-benjolan. Benjolan-benjolan ini merupakan bekas tempat bunga dan buah karena bunga dan buah kepel memang muncul di batang pohon bukannya di pucuk ranting atau dahan. 


Senyawa Kimia yang terdapat dalam buah kepel ini diantaranya Saponin, flavonoid, polifenol alkaloid. Karena itu buah ini berkhasiat untuk Obat radang ginjal, asam urat, dan peluruh air seni ( diuretika ).

  







Kamis, 14 Mei 2015

Buah Tin Yang Namanya Diabadikan Dalam Al Qur'an


Buah Tin bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, nama buah ini disebut dan diabadikan sebagai nama salah satu surat dalam Al Qur'an.  Ada juga hadits nabi yang membahas tentang buah Tin. Tetapi di sisi lainnya, banyak yang belum tentang buah itu.



Buah yang berbentuk seperi terong mini ini memang masih belum populer di tanah air. Walau di beberapa daerah sudah ada yang tertarik bertanam dan mengembangbiakkannya sebagai ladang usaha dan bisnis. Biasanya orang mengenal buah tin dan memakannya sebagai buah oleh-oleh seperti manisan buah dari mereka yang beribadah haji di tanah suci.



Buah yang bernama latin Ficus Carica  ini merupakan buah yang produktif karena terus menerus berbuah tanpa mengenal musim. Selain itu buah tin juga memiliki keunikan karena ia bisa  berbuah tetapi tidak berbunga. 
 

Buah ini memiliki banyak varietas. Paling tidak terdapat dua belas macam buah tin. Diantaranya adalah jenis tin yordan, tin ungu, red palestine, red turki, brown turki, negronne, black ischia, libya, black turki, long yellow, panace tiger, dan flanders.



Di luar negeri, buah Tin dikenal dengan nama Fig / Figue / Feige / Higo / figu / Figo / Fico. Orang Eropa menyebut buah tin dengan buah fig. Sepintas buah ini memiliki rasa dan aroma yang mirip dengan jambu biji. Aromanya harum, teksturnya empuk, rasanya keset, manisnya sedang, sedikit mengandung air dan berbiji banyak namun biijnya enak dimakan.

 
Dalam literatur sejarah tertulis  kalau buah tin berasal dari Arab dan sudah ada sejak 4000 tahun sebelum masehi. Sekarang pohon tin telah banyak tumbuh dan dibudidayakan secara mordern di negara-negara Timur Tengah, daerah Mediterania dan bahkan Indonesia.


 


Di daerah Timur Tengah dan Eropa, tin merupakan  buah yang mewah dan mahal. Pada masa lampau buah ini  hanya dikonsumsi oleh kalangan bangsawan atau ningrat saat acara-acara istimewa saja. Seiring dengan majunya teknologi pertanian, kini buah tin lebih  mudah didapat dengan harga yang  terjangkau.



Sedangkan untuk kandungan gizi buahnya terdapat vitamin A, C, kalsium, magnesium hingga potasium. Benzaldehyde dalam buah tin terbukti dapat menghambat tumor dan merupakan serat (dietary fiber) yang sangat tinggi. 


Buah tin rendah garam, lemak dan kolesterol, tetapi mengandung kalium, serat dan zat besi yang lebih tinggi. Gabungan serat yang terkandung dalam buah tin yaitu serat yang tinggi dan karbohidrat dalam bentuk yang ringkas, yaitu glukosa dan fruktosa yang mampu mengontrol kadar gula darah.


Dalam buah tin juga terdapat senyawa aktif mirip Insulin. Dr. Oliver Alabaster, pengarah institut pencegah penyakit di George Washington University Medical Center menyatkan mengosumsi buah tin sama saja seperti menjamin kesehatannya dalam jangka panjang.



Oleh para ahli makanan , buah tin disebut sebagai makanan neutraseutikal (functional food), Karena buah tin tidak hanya sekedar mengandung zat-zat yang berkhasiat, tetapi lebih dari itu karena bermanfaat sebagai penjaga tubuh dan mampu mencegah serangan penyakit-penyakit tertentu.



Hasil penelitian dalam 100 gram buah tin, mengandung 20% kebutuhan zat serat harian tubuh kita. Dari jumlah tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut. Penelitian menunjukan, bahwa serat terlarut bisa membantu gula dalam darah dan mengurangi kolesterol dalam darah dengan mengikatnya di dalam saluran pencernaan, manakala serat tidak larut,dapat melindungi dan mencegah kanker usus besar (kolon).



Daun tin juga  ampuh mengatasi batu ginjal.Hal ini karena daun tin mengandung alkaloid dan saponin yang bermanfaat sebagai diuretik serta memperbaiki metabolisme protein dan lemak. Daun tanaman anggota famili Moraceae itu mengandung senyawa flavonoid terutama quecertin dan luteolin. Keduanya senyawa antiradang dan antioksidan. Khusus luteolin berkhasiat membantu proses metabolisme karbohidrat dan meningkatkan sistem imun.



Kandungan senyawa diuretik itulah yang membantu menggerus batu yang mengendap di saluran kemih dan ginjal sehingga bisa terbawa saat berurine. Sedangkan senyawa antiradang mengurangi rasa nyeri.